Pungutan Nol Belum Cukup Angkat Harga Sawit

Pemerintah sudah menurunkan pungutan ekspor CPO dan turunannya menjadi Nol persen. Pasar TBS di berbagai daerah memang bereaksi dengan sedikit kenaikan. Namun kenaikan harga TBS tersebut hanya sedikit dan tidak berlangsung lama. Mengapa ? Karena harga CPO dunia masih tetap rendah. Harga CPO CIF Roterdam minggu pertama bulan Desember ini masih sekitar USD 480 per ton dan harga CPO fob Belawan masih sekitar USD 420 per ton.

Masalah utama pasar minyak sawit dunia saat ini adalah kelebihan minyak sawit (over supply) bahkan tahun depan pasar minyak nabati dunia khususnya minyak sawit masih over supply. Solusinya harus ada permintaan baru yang mampu menyerap setidaknya 20 juta ton per tahun.

Caranya sudah dimulai pemerintah dengan perluasan B20 sejak 1 September 2018. Ini belum cukup terutama untuk mendongkrak harga minyak sawit tahun depan. Perlu tambahan penyerapan CPO domestik yang lebih besar. Pertama, tingkatkan peluasan B20 menjadi B30. Jika ini ditempuh mampu menyerap CPO (via biodiesel) sebesar 12 juta ton per tahun. Kedua, semua mesin-mesin diesel yang dimiliki PLN, PELNI, PJKA perlu menggunakan CPO pengganti solar. Jika ini ditempuh dapat menyerap setidaknya 5 juta ton CPO per tahun. Ketiga, subsitusi bensin petro dengan green gasoline dari sawit. Konsumsi bensin kita sekitar 32 juta ton per tahun. Jika 10 persen saja diganti dengan green gasoline(bensin hijau) akan menyerap sekitar 3.4 juta ton.

Ketiga cara tersebut bukan sekadar menyelamatkan harga sawit yang sangat penting itu. Cara tersebut juga akan mengurangi impor minyak bumi lebih besar sehingga neraca perdagangan kita makin sehat. Dan ujung-ujungnya Rupiah pun makin kuat.

Peluang menyerap CPO pasar domestik masih terbuka. Tinggal politik will pemerintah  untuk mengeksekusinya. Jika hal-hal ini dapat direalisasikan segera, harga CPO dunia akan naik mendekati USD 800 per ton. Harga TBS juga akan merangkak naik rata-rata Rp 1500-2000 per Kg. Kenaikan harga TBS ini akan menggairahkan 3.5 juta petani sawit di 200 kabupaten di Indonesia, memutar ekonomi daerah dan sektor-sektor ekonomi lebih cepat.

Kondisi yang lebih baik tersebut tidak datang sendirinya melainkan harus dibangun by design. Tidak cukup Pemerintah saja, Asosiasi sawit juga harus bergerak bersama membantu pemerintah mewujudkannya.

sumber: sawit.or.id

Please follow and like us:

Leave a Reply